Satu hal yang saya syukuri bekerja di beberapa perusahaan yang mengikat karyawannya dengan dengan hukum anti suap (Bribery Act). Dari tahun ke tahun menjelang Lebaran Season ini kami para karyawan harus menandatangani pernyataan untuk tidak menerima hadiah apapun dengan nominal tertentu dari mitra perusahaan.
Loh kok bersyukur gak boleh terima hadiah?
Padahal dulu waktu kecil saya takjub jika melihat ada saudara yang orang tuanya menjelang Lebaran menerima berbagai macam parcel dan hadiah Lebaran dari kolega-kolega kerjanya. Sempat terbersit alangkah bahagianya dipenuhi hadiah sebanyak itu.
3 kali saya kerja di perusahaan yang berbeda, di awal kontrak saya harus menandatangani pernyataan compliance terhadap Bribery Act. Dan perusahaan-perusahaan tersebut tidak pernah bosan dalam tahun ke tahun memberikan sosialisasi mengenai peraturan tersebut. Walhasil, kasarnya dengan doktrin yang selalu di cekokin seperti itu kepada karyawannya, saya selalu ketakutan jika ada Vendor yang ngotot mau memberikan bingkisan lebaran.
Kenapa saya bersyukur sekarang?
Lingkungan yang seperti itu membuat saya merasa tidak banyak berharap atas pemberian orang lain. Mindset seperti itu ternyata membuat saya merasa ringan melangkah dalam hidup.
Rugi amat ya, kok ada orang yang ga suka hadiah?
Nope! Still I love present.
Dari tidak berharap akan pemberian orang lain, mendidik saya hanya mengharapkan hadiah dari Allah.
Dua hadiah yang mebuat hati saya bahagia nggak karuan:
1. Hadiah dari Allah
2. Hadiah dari Suami
Dan bersyukurnya pula saya punya suami yang melarang keras dirinya dan keluarganya menerima hadiah dari manapun. Pernah beberapa kali saya harus menolak pemberian-pemberian dari para kolega suami. Dan di rumahpun kami melarang kerasa para staff yang bekerja dengan kami untuk menerima hadiah yang dtitipkan orang lain untuk kami.
Duh terus gimana donk dengan hadits Rosulullah berikut ini?:
Dari Thabrani meriwayatkan, dari Aisyah ra. bahwa, “Biasakanlah kamu saling memberi hadiah, niscaya kamu akan saling mencintai”.
Kami melarang diri kami untuk menerima hadiah, tetapi kami senatiasa belajar untuk memberikan hadiah kepada keluarga dekat dan kepada mereka yang membutuhkannya.
Suami mengajarkan saya satu prinsip:
“Jangan terima hadiah dari bawahan, jangan berikan hadiah kepada atasan tapi berilah hadiah kepada bawahan”
Kenapa?
I think you guys know the answer 🙂
I really miss my hubby now …. hari ini dia pulang ke rumah setelah tugas 2 minggu, cyin!
*Abaikan kalimat terakhir, itu edisi jeritan hati yang galaw!* hahahaha
EID MUBARAK! SELAMAT IDUL FITRI 1434
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN